Ketua Yayasan Pendidikan Ceria Bersama, Sartini S.Pd |
Berandantbnews.com, Lombok Timur-
Kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Barat masih tergolong rendah. Dikutip dari pemberitaan Lombok Post, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), IPM (Indeks Pembangunan Manusia) NTB tercatat hingga 2021 sebesar 68,65 dengan posisi 29 dari 34 provinsi. Dimana salah satu indikator IPM adalah pendidikan.
Pendidikan adalah faktor paling penting dalam IPM dan perlu diinvestasikan demi masa depan penerus bangsa. Investasi pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat dan sudah seharusnya menjadi prioritas. Pendidikan yang baik akan menjadi bekal penting bagi anak.
Salah satu daerah yang perlu diperhatikan mengenai pendidikannya di NTB adalah Desa Seriwe yang berada di Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Masalah yang dihadapi adalah kurangnya minat anak-anak desa Seriwe yang ingin mengenyam dunia pendidikan. Belum lagi keseharian dari orang tua di Seriwe yang banyak menghabiskan waktu di Laut untuk melaut dan berbudidaya rumput laut dengan membawa anak-anak, membuat perhatian akan pendidikan sangat kurang.
Sartini, Wanita Pejuang Pendidikan asal Lombok Timur melihat masalah pendidikan di Seriwe sebagai masalah yang sangat serius. Untuk menjawab masalah itu, Sartini mendirikan TK/KB/PAUD CERIA.
Dalam keterangannya pada media ini, TK/KB/PAUD CERIA merupakan ikhtiarnya untuk memberikan kontribusi pada dunia pendidikan. Mengingat TK/KB/PAUD sebagai wadah pendidikan pertama yang akan memberikan semangat dan gambaran anak-anak agar punya mimpi yang lebih tinggi kedepannya karena usia dini adalah masa golden age, dimana 90% perkembangan otak si Kecil tercapai di usia 5 tahun.
Lanjut, setelah berjalan aktivitas pembelajaran seminggu ini, Sartini mengatakan bahwa antusias masyarakat dalam menyambut kehadiran TK/KB/PAUD CERIA di Seriwe cukup tinggi, bahkan peserta didik yang sudah mendaftar dan ikut bersekolah mencapai 40 anak.
"Spesialnya TK/KB/PAUD CERIA ini berada di pinggir pantai. Meskipun masih dengan lokasi dan fasilitas sekolah seadanya. Orang tua anak-anak di Seriwe khususnya di Dusun Ujung Baru menyambut baik, karena mereka bisa bekerja sambil mengawasi anak-anaknya", ucap Wanita Alumni Undikma tersebut.
Di TK/KB/PAUD, Sartini menjelaskan anak-anak dididik dengan baik dan penuh tanggungjawab. Selain memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal sekolah, kegiatan-kegiatan di sekolah ini juga menanamkan kejujuran, kedisiplinan, dan berbagai hal positif lainnya yang membantu membentuk pondasi dasar kepribadian anak melalui kegiatan bermain sambil belajar.
"Anak yang mendapatkan pendidikan di PAUD rata-rata memiliki kemampuan sosialisasi dan komunikasi yang lebih baik saat sekolah. Sebab, anak sudah terbiasa untuk bermain, belajar, hingga makan bersama", tambah Sartini.
Atas semangat yang ia bawa di Seriwe ini, Sartini berharap dukungan dari semua pihak agar banyak lagi yang mau berinvestasi demi pendidikan anak-anak bangsa. Serta ia meminta agar pemerintah untuk memprioritaskan kembali pendidikan di daerah terpencil.
"Penting memang Pemerintah untuk berinvestasi pariwisata dan sumberdaya alam yang ada di Seriwe ini. Tetapi Pemerintah Daerah baik Kabupaten maupun Provinsi juga harus memperhatikan pendidikan bagi anak-anak setempat untuk Sumberdaya Manusia (SDM). Mengingat investasi Pendidikan akan berpengaruh bagi perkembangan daerah ini kedepan", tandasnya. (Beranda-Faradays)
COMMENTS