Berandantbnews.com, Mataram-
Dalam menyelaraskan langkah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB menyusun Rencana Pembangunan Daerah Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Jayakarta, dan dihadiri oleh instrument UPT Kementerian LHK secara daring, OPD Pemprov NTB terkait, OPD Kab/Kota terkait, Akademisi, dan komunitas pegiat lingkungan, Selasa (28/05/2023)
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut., M.A.P., memaparkan bahwa dari peta forest loss menunjukkan bahwa NTB kehilangan sumberdaya hutan pada 3 tahun terakhir, hal itu in line dengan meningkatnya penambahan luas areal penanaman jagung.
“Selain itu, Dalam menyukseskan Indonesia Net Zero Emission 2060, kita NTB harus menurunkan 2,6 jt karbon equivalent dari sektor FoLU, kita akan mendorong Perhutanan Sosial NTB dalam mewujudkan itu nantinya”, jelas Julmansyah.
Sementara itu, dalam masalah persampahan, Kadis LHK NTB juga membeberkan fakta bahwa 4 tahun masih terlalu awal dalam memulai Zerowaste, tetapi arus kritik di online maupun offline sangatlah deras.
"Bayangkan Denmark itu butuh 50 tahun untuk mewujudkannya, dan dalam 50 tahunnya pun Denmark sangat bergantung pada masyarakatnya dalam pengelolaan sampah", bebernya.
Kaitan dengan itu, Desa Semparu sekarang menjadi desa percontohan dalam pengelolaan sampah, karena tidak ada satupun sampah yang keluar dari Desa Semparu menuju TPA di Lombok Tengah, dan Semparu itu memiliki stok 5 Ton Sampah
"Sekarang saatnya kita push bagaimana caranya agar petani lebih memilih kompos sebagai pupuknya", tambah Kadis DLHK.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., mengatakan bahwa sekarang ouput dari pekerjaan itu bukan lagi dokumen, tetapi seberapa besar kegiatan sektor LHK yang berdampak pada perluasan lapangan kerja.
Dr. Andi Chairil Ichsan juga memberi masukan, bahwa sudah saatnya gerak Pemprov NTB berfokus pada merapihkan kembali Dokumen pelaporan dalam rangka mendapatkan Insentif Fiskal dari dalam maupun luar negeri dalam sektor LHK, karena hal itu dapat memberi dukungan yang signifikan dalam pembangunan daerah. (Beranda-Faradays)
COMMENTS